Kamis, 16 Februari 2017

TRIK PENINGKATAN POPULASI WALET


Alhamdulillah... seiring perkembangan dan kemajuan zaman, semakin mudah mendapatkan informasi dan berbagi apa saja yang ingin dibagi. Kembali ke individu masing-masing, apa saja kiranya yang pantas untuk dibagi, yang sekiranya hal tersebut bisa bermanfaat untuk orang lain sebagai pencari “informasi”.

Jika kita meluangkan sedikit waktu untuk mencoba masuk dan menjelajah internet dengan menggunakan komputer ataupun gadget yang kita punya sambil mengetikkan kata “burung walet” atau sejenisnya yang berhubungan dengan burung walet tentu sangat banyak tersaji informasi. Dari desain gedung walet, suara walet sampai dengan tetek bengek kata walet disajikan. Yang menjadi permasalahan ragam informasi yang telah disajikan tersebut tidak adanya jaminan akan hasil yang kita harapkan.

Saya bingung sendiri bagaimana cara mengungkapkan kata-kata yang pantas untuk itu, karena saya bukan ahli untuk menyusun kata-kata. Yang saya ketahui selama ini kurang tepat jika membangun gedung walet itu harus selalu gelap bahkan tidak boleh ada cahaya yang masuk...! juga harus memiliki kelembaban yang pas, ukuran yang ideal, ukuran pintu antar ruang yang harus lebar sekian tinggi sekian...! Waduuhh.... pusing gara-gara bangunan walet.

Oke....cukup membualnya...(belagak spt komentator bola saja). Hari ini saya sampaikan sedikit hal berkenaan dengan peningkatan populasi walet pada gedung walet yang kurang produktif.

Perhatikan beberapa hal berikut :
-    Mengubah sebagian tata ruang/ partisi/ sekat yang sebelumnya telah dibuat, misal ; ada sekat ruangan yang tidak layak lagi untuk dipertahankan karena suhu ruangan dianggap tidak stabil (akibat sekat yang agak sempit), maka sekat tersebut harus dilepas agar ruang bisa lebih luas dan walet bisa lebih leluasa. Bila dimungkinkan mengubah sebagian sekat yang terpasang full dari sirip sampai lantai menjadi skat gantung, sekitar 40 cm dari papan sirip. (contoh bisa dilihat dari gambar postingan saya sebelum ini).
-   Berkesimbungan, minimal 1 (satu) bulan sekali melakukan pembersihan kotoran walet yang menutupi lantai. Bisa menyemprotkan air secukupnya kepermukaan lantai yang telah selesai dibersihkan, tujuannya agar debu dari kotoran cepat turun dan tidak mengganggu walet ketika masuk gedung sesudah dibersihkan (tidak mutlak).
-          Membasmi hama dalam gedung walet (Kecoa, Tokek, Tikus, Semut, dll)
-          Menambahkan speaker (tweeter) pada sirip-sirip yang dirasa kurang diminati burung walet untuk bersarang.
-         Periksa, kemungkinan papan sirip rusak, berjamur atau bahannya tidak disukai walet, maka segera lakukan penggantian sirip.
-     Mengontrol sound system (mesin walet) dan segera mengganti speaker yang rusak atau tidak mengeluarkan suara.
-          Membuat pakan walet sederhana dan ditempatkan tepat dibawah lubang turun walet (void).

CATATAN KECIL :
Berdasarkan pengalaman, biasanya walet tidak meningkat jumlahnya atau ada sebagian papan sirip yang tidak disarangi oleh walet sebab kebanyakan peternak walet lokal juga tidak memperhatikan lantai walet yang tembus/ berlubang sehingga kotoran walet di atasnya turun menembus ke papan sirip dibawah lantai dan mengenai sarang walet yg sudah ada. Ini biasa terjadi pada lantai kayu yang diatasnya tidak dilapis apa-apa.

Demikian masukan dan saran saya untuk pembaca yang mungkin mengalami masalah dengan bangunan waletnya. Intinya burung walet itu tidak punya masalah, tetapi justru bangunan atau pemilik bangunan itu yang bermasalah. Hiiiii..... tersenyum sendiri.

Burung walet sudah pasti punya NALURI (Insting), pun kita sudah pasti punya AKAL...! Naluri tidak bisa menaklukan Akal, tetapi sebaliknya.... selamat berkarya.

Wallahualam bissawab...

BERSABAR DAN BERSYUKUR


Alhamdulillahi rabbilalaamiin... Allah SWT masih memberikan umur dan kesehatan sampai saat ini. Terima kasih bagi yang telah berkunjung ke halaman sederhana ini. Memang blog ini tidak umum sebagaimana biasanya blog yang ternama dengan pengunjung ribuan karena suguhan informasi yang juga waaahhh....! Pada blog ini hanya terdapat sedikit informasi dan monoton yang menampilkan gambar atau pokok bahasan mengenai Bangunan Gedung Walet dan Burung Walet. Jika pada catatan terdahulu kebetulan ada atau memang mengikuti dan menerapkan sebahagian dari catatan tersebut, tetapi sampai saat ini belum menuai hasil dari maksud dan tujuan, saya pribadi mohon maaf, mohon ridho. Semua perlu proses... harus memiliki kesabaran yang extra dan rasa syukur, pada intinya tidak ada yang sempurna melainkan Al Haq.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin share beberapa desain gambar bangunan RBW dengan jenis ukuran yang berbeda, yang mana kesemuanya gambar tersebut telah diwujudkan/ dibangun oleh teman dan kolega saya. Alhamdulillah juga, ada yang sdh menikmati hasilnya dan sebagian masih berproses karena masih baru.

Tampak Kanan




Tampak Kiri


Rabu, 17 Desember 2014

Teknik Pemasangan Papan Sirip dan Pintu Masuk


Asalamualaikum wr.wb, 

Kembali saya hadirkan sedikit informasi yang mungkin juga bermanfaat bagi kita semua, mengenai peningkatan populasi walet dan sarang walet. Cara ini yang telah kami terapkan dalam perawatan dan pelaksanaan pada RBW yang kami miliki. 

Hal paling mendasar dan harus diperhatikan untuk RBW adalah sebagai berikut: 
- LMB (lubang masuk burung) yang ideal untuk lintas akses masuk burung walet kedalam RBW secara umum memiliki ukuran Tinggi 40 cm, Lebar 80 cm. Dan arah LMB agar menghadap lintas pulang koloni walet tersebut.
  
- LAL (lubang antar lantai/void/lubang turun) pada umumnya tidak memiliki ukuran yang pasti, tetapi menyesuaikan luas lintasan ruangan yang digunakan burung walet untuk turun. Contoh : Luas lintasan ruangan untuk turun burung walet 3 m x 3m, maka dapat dibuat LAL dengan ukuran 1,5 m x 2 m.

- SEKAT (dinding pembatas) bisa menggunakan kain hitam tebal (mampu menahan bias cahaya) atau menggunakan triplek/ plywood kasar. Tidak mesti harus dengan dinding permanen dari batako/ bata. Yang penting posisi pemasangan sekat yang tepat, tidak mengganggu lintasan burung. Karena fungsi utama sekat itu, untuk mengurangi intensitas cahaya dan mengarahkan burung masuk, juga berfungsi sebagai arah pantulan suara dari tweeter inap. Kalau ada alasan untuk menyesatkan burung walet, itu dirasa kurang tepat (walet tidak bisa sesat).

- LAR (lubang antar ruang) dibuat pada dinding sekat/ pembatas antar ruangan. Ini diperlukan jika bangunan RBW itu memiliki ukuran yang luas. Misalnya : 6 m x 12 m atau 8 m x 15 m. Tanpa LAR pun tidak masalah.

- TWEETER (speaker) menggunakan produk umum pasaran yg banyak dan biasa digunakan oleh peternak walet umumnya (Audax). Namun yang harus di perhatikan yaitu cara pemasangannya. PENTING : Tweeter memiliki alur (-) dan (+) pada belakangnya, jangan tertukar memasang kabel menuju arah mesin pemanggil. Kemudian Arah hadap tweeter tersebut supaya satu arah menuju LAL, jangan berlawanan antara tweeter.

- PAPAN SIRIP  (tempat walet membuat sarang) gunakanlah papan dari kayu yang baik, kuat, kering dan diketam kasar tidak halus, jika terlanjur diketam halus, bisa ditempelkan gabus/ strofoam pada bagian bawah untuk memudahkan walet mencengkram. Jenis kayu yang baik untuk sirip : Kayu Nyatu, Kayu Meranti, Kayu Lanan. sebelumnya harus melalui proses perendaman/ pencucian selama kurang lebih 1 bulan, begitu juga untuk proses pengeringannya. Papan sirip tidak perlu disemprot aroma perangsang.

VENTILASI (lubang angin) buatlah ventilasi udara seperlunya, sesuaikan dengan luas ruangan gedung anda. atur sedemikian rupa sehingga ventilasi juga bisa berfungsi sebagai sirkulasi pergantian udara, jadi bukan hanya sekedar untuk masuk udara saja tetapi bisa mengganti udara didalam ruangan sebab itu akan berpengaruh pada suhu ruangan.

KELEMBABAN (suhu udara ruangan) umumnya walet menyukai udara yg lembab, jadi untuk menciptakan kelembaban itu cukup dengan membuat kolam pada lantai dasar RBW, tepatnya pada lintas turun burung. Bila diperlukan bisa juga memberi kolam buatan dengan bak plastik pada tengah - tengah ruangan RBW pada setiap lantai/ tingkatnya.

- AROMA (bau dalam ruangan) untuk RBW yang baru ini diperlukan secara rutin, minimal 1 minggu sekali selama 6 bulan pertama untuk memberikan aroma dengan cara menabur kotoran walet kelantai dekat dinding RBW, kemudian membasahinya dengan air secukupnya (semprot). Atau dengan aroma produk RBW yg sudah dijual bebas (bahan kotoran walet). 

- RUMAH MONYET (Ruang masuk & putar burung walet sebelum menempati papan sirip) kebanyakan orang mengatakan ini tempat bermainnya walet. Ukuran ideal untuk rumah monyet ini adalah 3 m x 3 m dengan tinggi 2,5 m, apabila lebih kecil dari itu bedakan ketinggiannya, misalnya 2 m x 3 m maka buat saja tingginya 2 m agar walet cepat melintas turun.

- SUARA (Panggil dan Inap yang compatible) gunakan kombinasi suara Panggil dan Inap yg serasi, bagaimana suara yang serasi? yang ada induknya, anaknya, dan suara walet bercumbu.


Kesimpulan :

Untuk diketahui, bahwa semua catatan diatas merupakan pengalaman real di lapangan. Berdasarkan dari RBW yang kami miliki. Alhamdulillah sampai saat ini RBW kami mampu menghasilkan 7-8 kg Sarang walet dengan kualitas yg bagus (putih, tebal, sedikit bulu). Kami bukan pakar/ahli atau konsultan walet, hanya sekedar berbagi pengalaman, untuk dijadikan pengetahuan bersama.

ini pola pemasangan papan sirip yang ideal dengan jarak antar sirip adalah 40 cm s/d 50
Partisi tidak saya buat, karena ruangan yg ada pada RBW kami lepas, populasi walet sdh banyak.

Gambar. 1
 cm. 


Ini contoh kolam untuk mengatasi hawa panas, guna menciptakan suhu lembab yang ideal. Ukuran tinggi kolam 60 cm s/d 70 cm. Luasnya sesuaikan dengan lintasan ruang turun burung walet. Gambar.2


TRIK & TIPS RBW

SUARA CEK LOKASI WALET

Bagi teman-teman yang ingin survey lapangan melakukan cek lokasi sebelum memastikan untu mendirikan bangunan gedung walet, boleh menggunakan...

ARTIKEL TRENDING