Alhamdulillah... seiring perkembangan dan kemajuan zaman, semakin mudah
mendapatkan informasi dan berbagi apa saja yang ingin dibagi. Kembali ke
individu masing-masing, apa saja kiranya yang pantas untuk dibagi, yang
sekiranya hal tersebut bisa bermanfaat untuk orang lain sebagai pencari “informasi”.
Jika kita meluangkan sedikit waktu untuk mencoba masuk dan menjelajah internet
dengan menggunakan komputer ataupun gadget yang kita punya sambil mengetikkan
kata “burung walet” atau sejenisnya yang berhubungan dengan burung walet tentu
sangat banyak tersaji informasi. Dari desain gedung walet, suara walet sampai
dengan tetek bengek kata walet disajikan. Yang menjadi permasalahan ragam informasi
yang telah disajikan tersebut tidak adanya jaminan akan hasil yang kita harapkan.
Saya bingung sendiri bagaimana cara mengungkapkan kata-kata yang pantas
untuk itu, karena saya bukan ahli untuk menyusun kata-kata. Yang saya ketahui selama
ini kurang tepat jika membangun gedung walet itu harus selalu gelap bahkan
tidak boleh ada cahaya yang masuk...! juga harus memiliki kelembaban yang pas,
ukuran yang ideal, ukuran pintu antar ruang yang harus lebar sekian tinggi sekian...!
Waduuhh.... pusing gara-gara bangunan walet.
Oke....cukup membualnya...(belagak spt komentator bola saja). Hari ini saya
sampaikan sedikit hal berkenaan dengan peningkatan populasi walet pada gedung walet
yang kurang produktif.
Perhatikan beberapa hal berikut :
- Mengubah sebagian tata
ruang/ partisi/ sekat yang sebelumnya telah dibuat, misal ; ada sekat ruangan yang
tidak layak lagi untuk dipertahankan karena suhu ruangan dianggap tidak stabil
(akibat sekat yang agak sempit), maka sekat tersebut harus dilepas agar ruang
bisa lebih luas dan walet bisa lebih leluasa. Bila dimungkinkan mengubah
sebagian sekat yang terpasang full dari sirip sampai lantai menjadi skat
gantung, sekitar 40 cm dari papan sirip. (contoh bisa dilihat dari gambar
postingan saya sebelum ini).
- Berkesimbungan, minimal
1 (satu) bulan sekali melakukan pembersihan kotoran walet yang menutupi lantai.
Bisa menyemprotkan air secukupnya kepermukaan lantai yang telah selesai dibersihkan,
tujuannya agar debu dari kotoran cepat turun dan tidak mengganggu walet ketika
masuk gedung sesudah dibersihkan (tidak mutlak).
-
Membasmi hama dalam
gedung walet (Kecoa, Tokek, Tikus, Semut, dll)
-
Menambahkan speaker (tweeter)
pada sirip-sirip yang dirasa kurang diminati burung walet untuk bersarang.
- Periksa, kemungkinan
papan sirip rusak, berjamur atau bahannya tidak disukai walet, maka segera
lakukan penggantian sirip.
- Mengontrol sound system
(mesin walet) dan segera mengganti speaker yang rusak atau tidak mengeluarkan
suara.
-
Membuat pakan walet
sederhana dan ditempatkan tepat dibawah lubang turun walet (void).
CATATAN KECIL :
Berdasarkan pengalaman, biasanya walet tidak meningkat jumlahnya atau ada
sebagian papan sirip yang tidak disarangi oleh walet sebab kebanyakan peternak
walet lokal juga tidak memperhatikan lantai walet yang tembus/ berlubang
sehingga kotoran walet di atasnya turun menembus ke papan sirip dibawah lantai
dan mengenai sarang walet yg sudah ada. Ini biasa terjadi pada lantai kayu yang
diatasnya tidak dilapis apa-apa.
Demikian masukan dan saran saya untuk pembaca yang mungkin mengalami
masalah dengan bangunan waletnya. Intinya burung walet itu tidak punya masalah,
tetapi justru bangunan atau pemilik bangunan itu yang bermasalah. Hiiiii..... tersenyum sendiri.
Burung walet sudah pasti punya NALURI (Insting), pun kita sudah pasti punya
AKAL...! Naluri tidak bisa menaklukan Akal, tetapi sebaliknya.... selamat
berkarya.
Wallahualam bissawab...